Archive for January, 2012

Menyikapi Makna Tahun Baru

Suara riuh rendah petasan dan kembang api menghiasi langit malam yang cerah ini. Di beranda, Januari sudah bersiap-siap mengetuk pintu rumah kita dan mengucapkan “Selamat Datang”. Sementara di belakang rumah, Desember tampak sudah berkemas-kemas membawa segenap kenangan yang kita miliki dalam kurun waktu dua belas bulan terakhir. Dan kini, saya pun bertanya kepada diri sendiri. Apa saja yang sudah saya lakukan selama satu tahun kemarin?

Semua yang sudah kita jalani di tahun 2011 kemarin merupakan sebuah perjalanan yang sarat makna dan warna-warni, serta lika-liku kehidupan. Dan, sudah selayaknya kita bersyukur hingga langkah terakhir yang membawa diri kita ke dalam kondisi kita saat ini. “Bapak Manajamen Modern” Alm. Peter Drucker mengingatkan kita, “Dalam kenyataannya kita pun tidak bisa mengubah fakta. Tetapi kalau kita melihat dengan cara yang berbeda, maka kita akan menemukan arti yang berbeda (different meaning).”

Mengutip pesan di atas, evaluasi diri dari refleksi akhir tahun yang kita buat dapat kita jadikan pijakan untuk melangkah ke depan dengan melihat semua pencapaian melalui sudut pandang yang berbeda. Tahun baru tidak akan menunggu kita untuk siap. Kita lah yang harus berjuang (fight) untuk meraih kesuksesan yang tersirat di dalamnya. Kurang lebih ada 8.760 jam yang menunggu kita untuk merancang asa baru yang ingin kita capai dari sebuah target besar.

Refleksi diri

Evaluasi diri atas segala yang telah kita lakukan, baik itu capaian atau sasaran yang meleset dari target, dengan harapan agar kita menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan. Renungan atau muhasabah biasanya menyangkut kepada 3 aspek. Pertama, berkaitan dengan hal-hal yang diperintah atau kewajiban. Kedua, berkaitan dengan hal-hal yang dilarang, seperti dosa-dosa dan maksiat. Kemudian yang terakhir berkaitan dengan umur yang telah digunakan.

Apapun yang kita lakukan pada hari ini akan menentukan masa depan. Lembaran baru telah kita buka. Kita adalah apa yang kita pikirkan. Sekarang, saatnya kita bangkit dan membuat semuanya dengan lebih sistematis dan terorganisir. “Buatlah perhitungan mengenai dirimu, sebelum kamu dihitung, dan timbanglah (amalmu) sebelum kamu ditimbang. (Sunan Tirmidzi dan Mushannaf ibn Abi Syaibah).

Bekasi 2012_01_01:14_38
Tedy